Disini tertulis segala hal yang menjadi bagian dari goresan di atas kertas kehidupan sebagai sketsa dari gambar yang membentuk diriku.

Rabu, 17 Agustus 2011

Paradise's Adventure in Jail Island - Part.1


Glodak!! 

Aku terperanjat bangun dari tempat tidur. Kulirik jam bergambar kelinci coklat di dinding kamarku itu.Oh my God! Udah jam enam pagi.

Langsung saja aku lari ke dapur, memasak air hangat untuk mandi mengingat begitu dinginnya pagi ini.
Aku hampir saja melupakan satu hal, hari ini hari untuk bersenang-senang bersama teman-teman. Yap! Hari ini kami akan berwisata. Mau kemana kami? ini dia ceritanya.

***

Ahh. Sial sepertinya aku memang kesiangan. Padahal aku sudah menjalankan motorku melebihi kecepatan angin lho.hehe. Sampai di sekolah saja ternyata bis sudah datang dan sudah terisi penuh oleh teman-temanku.
Hoo Anna, kesiangan. Gak dapet tempat duduk.” Biasa, Hilda memang seneng mengerjaiku. Dan seperti biasanya pula, aku termakan oleh kata-katanya. Segera saja aku masuk bis. Kulihat masih ada 3 tempat duduk kosong. Yang pertama belakang sebelahnya Angga, pilihan kedua nomer 3 dari depan yang berarti sebelah Sofia, dan yang ketiga nomer dua dari depan sebelahnya Yaya. Pilihan yang cukup rumit. Gimana nggak? Biasanya kemana-mana kalu bepergian aku selalu bersama dengan Pipit. Namun sayang sekali kali ini pipit gak bisa ikut. Dia pergi ke kota Malang bersama keluarganya.

Oke setelah berdebat  bersama Hilda, Sofia dan Yaya. Keputusan terakhir yang terambil adalah aku duduk bersama Yaya. Oke. Nice Choice. Dan belakang tempat dudukku tentu saja ada Hilda dan Sofia.
Oke. Pukul 07.06 cerita P4radise ini pun dimulai. Kami berangkat menuju kota tujuan kami, Cilacap. Hal-hal awal dimulai dengan guyonan kecil yang menghidupkan bis kami.

Pukul 10.45 menit kami sudah mendekati pantai. Dari dalam bis, aku melihat ke arah laut. Aneh sekali, seperti ada bercak hitam di tengah laut itu, gelap. Aku  penasaran, tapi ya sudahlah. Bis kami diparkir di parkiran depan Benteng Pendem. Kukira tujuan awal kami memang benteng pendem. Eh, ternyata disana kami hanya mampir untuk makan siang dari bekal yang telah dibawa dari purworejo.

Kami makan seperti anak jalanan, duduk lesehan di bawah pohon. Dan tetap saja, walaupun sambil makan guyonan2 kami tetap berlangsung. Mungkin dalam sesi makan ini kami tidak duduk bersama satu kelas antara cowok dan cewek. Namun ya tetap asik. Ariska yang meminta kulit ayam, Heska yang gak doyan kerupuk, terus ayam goring milik Anisa Hikmasari yang jadi rebutan, dan masih banyak lagi.
Setelah makan selesai, aku menemani Heska untuk berjalan berkeliling mencari sandal jepit. Ah dasar, sudah ada dua event yang  penting di tahun ini, dan sudah dua kali pula sandal yang dipakainya selalu putus dalam acara. Dulu di acara pensi, sekarang piknik juga sendalnya putus. Too bad..
Setelah kami selesai makan, entah kenapa tiba-tiba kami disuruh segera masuk kembali ke dalam bis. "Heh? meh ngopo emange?" aku mencoba bertanya. Dan mereka bilang, "Bali porjo". 
Pulang ke Purworejo? apa-apaan ini. Kenapa tiba-tiba kami harus pulang ke purworejo, padahal belum satu pun objek yang kami kunjungi. Hah, mau bagaimana lagi. Kami pun menurut saja.

Bis pun berjalan, tapi kenapa bus ini tidak masuk jalur balik ? tetapi malah menuju ke depan curam pantai? Dan kenapa banyak sekali perahu nelayan kecil seperti itu? Bulu kudukku merinding, jantungku berdetak lebih kencang. Akannkah kami harus naik perahu itu? Dan jawabannya adalah. Absolutly, YA!

Baru melihat kapalnya saja aku sudah benar-benar merasa ketakutan. Bagaimana tidak? Kapalnya itu kapal kecil seperti kapal nelayan itu. Bagaimana kalau nanti di tengah laut kapalnya miring terus tenggelam? Hal tersebut membuatku khawatir. Untung Yaya menenangkanku dengan berjanji bahwa dia dan Ito akan menemaniku untuk naik di Kapal yang sama. 

Untuk bisa menaiki kapal itu juga butuh perjuangan yang Keras, ombak yang datang silih berganti menggoyangkan kapal. Dan bagus sekali, ketika aku ingin naik,ada ombak datang dan membasahai celana panjangku yang kebetulan saat itu aku tidak membawa baju ganti.

Dari awal pertama aku naik perahu ini, mood buruk sudah menghantuiku. Bisa dilihat ternyata hal itu berpengaruh dengan apa yang akan terjadi di kejadian-kejadian berikutnya. Dan ini baru awalnya saja. Untuk kejadian-kejadian selanjutnya, ehm? lihat saja nanti.
1

1 komentar: