Disini tertulis segala hal yang menjadi bagian dari goresan di atas kertas kehidupan sebagai sketsa dari gambar yang membentuk diriku.

Senin, 22 Agustus 2011

Penasarankah aku?


Aku memang bukan seorang pembaca hati yang ampuh. Yang dapat membaca dengan mudahnya apa yang sedang dirasakan orang lain melalui matanya, sikapnya, kata-katanya dan semua hal tentangnya. Aku bukan seorang yang unggul dalam rasa peka. Yang mampu menanggapi dengan tepat apa yang memang seharusnya aku lakukan apabila mengalami semua hal ini dan semua hal yang berkaitan dengannya denganmu. Mungkin aku memang seorang yang egois, berlaku sesuai dengan apa yang dilakukan oleh diriku. Sekali lagi oleh diriku, bukan hanya oleh hatiku saja ataupun otakku saja. Sebab, suatu waktu hati dan otakku tak mampu untuk bekerja secara sinkron. Jadi aku mengatakannya secara global saja, oleh diriku. 
Dan suatu waktu apabila dirinya dirimu bertingkah sedikit aneh kepadaku. Kepekaan diriku (sekali lagi bukan hatiku saja ataupun otakku saja) yang mungkin bila masuk dalam jawaban soal tak akan mampu mendapat nilai sempurna, pasti juga akan menampilkan sesuatu yang aneh pula. Dan rasanya asin, asam, manis, pahit, atau gurih? Lucu. Rasanya memang lucu. Namun, dengan ini muncul suatu pertanyaan retoris. Atas dasar apakah aku bisa seperti ini? Penasarankah? Atau memang aku merasakan bahwa pelangi ada di matamu? Yang tau jawabannya memang hanya aku. Dan tak akan kutuliskan diantara untaian huruf dalam kertas ini, jawaban itu akan aku simpan dalam hati. Biarlah kusimpan saja. Mungkin itu lebih baik.
0

0 komentar:

Posting Komentar