Nama Pengarang : Dewi Lestari (Dee)
Penerbit : Bentang Pustaka
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2009
Jumlah Halaman : 444
Harga : Rp 69.000,00
Novel karangan Dewi Lestari ini sebelumnya telah diterbitkan dalam versi digital dan dapat dilihat di blog ”Journal of a 55-days Novel” yang beralamat di www.dee-55days.blogspot.com . Ceritanya yang begitu menarik membuat para pembaca menginginkan untuk membacanya dalam versi cetaknya, sehingga terbitlah buku yang berjudul Perahu Kertas ini.
Buku ini sangat inspiratif, hal itu dapat terlihat dari penggambaran tokoh-tokoh yang memiliki talenta luar biasa dan penggambaran karakter yang kuat pula. Tokoh Kugy yang digambarkan sebagai seorang gadis cantik yang cuek dengan penampilan dan cuek dengan apapun di sekelilingnya. Namun ia sangat rapi dalam menata dan menyusun masa depannya. Serta tokoh Keenan, seorang laki-laki yang baru pulang dari Jerman. Ia sangat pandai melukis dan sangat menyayangi keluarganya walaupun terkadang ayahnya tidak mendukung cita-citanya sebagai seorang pelukis.
Alur dalam buku ini adalah alur maju, alur ceritanya sangat menyayat dan mudah untuk diselami. Penyatuan cerita antara masalah cinta, keluarga, kekasih dan sahabat pun sangat baik, sebab jarang sekali ada karya yang dapat menggambarkan dan menyatukan ketiga hal tersebut dalam karya dengan sangat serasi.
Banyak hal yang dapat diambil dari karya ini seperti makna-makna tentang kehidupan. Bahwa hidup itu seperti bumi yang berputar, kemana pun kita pergi, akan tetap kembali ke satu titik yang sama.
Namun kekurangannya adalah sering adanya kisah yang monoton dan kemali diulang dalam bab berikutnya serta penggambaran alur yang begitu panjang dikawatirkan akan membuat pembaca bosan untuk melanjutkan membaca cerita ke bab berikutnya.
Isi dari buku ini diawali dengan bertemunya Kugy dan Keenan di stasiun kereta api. Keenan yang saat itu merupakan sepupu dari Eko dan Eko adalah kekasih dari Noni, sahabat Kugy. Secara kebetulan mereka berempat akan melanjutkan kuliah di Bandung.
Kugy sangat bercita-cita untuk menjadi juru dongeng suatu hari nanti, ia seorang yang sangat pandai untuk berfantasi, menulis cerita dongeng anak-anak. Namun sayang sekali Kugy tidak bisa menggambar. Keunikannya adalah Kugy sering mengirimkan surat kepada Neptunus dengan cara mengirimkannya melalui aliran air. Entah air sungai ataupun air selokan, sebab ia percaya bahwa semua alira itu pasti menuju ke lait. Surat yang ia tulis berisi segala curahan hatinya dan dibentuknya sebagai sebuah perahu kertas kecil.
Keenan yang sangat menggemari melukis. Ia telah tinggal di Belanda selama 6 tahun dan belajar melukis. Namun, ia harus pulang ke Indonesia dan meneruskan kuliah Manajemen karena ayahnya tidak setuju dengan cita-citanya sebagai pelukis.
Selang beberapa waktu berlalu, Keenan menumbuhkan rasa kepada Kugy. Kugy pun merasakan hal yang sama, namun karena Kugy pun sadar bahwa ia telah bersama dengan Ojos, maka dari itu ia tak mungkin untuk meneruskan rasanya. Sejak saat itu Kugy pun mulai menghindari Keenan.
Semakin hari, Kugy pun mulai menyibukan diri sendiri. Ia menjadi sebuah guru bagi anak-anak yang tidak mampu untuk sekolah. Anak-anak yang ia ajar menyebut mereka sendiri sebagai Pasukan Atlit. Kugy yang pandai menulis cerita pun mencoba untuk membuat petualangan Pasukan Atlit tersebut. Namun, kekurangannya Kugy tak mampu untuk menggambar apa yang ia tulis sebagai suatu ilustrasi. Kebetulan Keenan datang membantu tim Kugy untuk mengajar anak-anak tersebut.Keenan pun melukiskan apa yang telah ditulis Kugy tersebut.
Kugy sadar, ia harus semakin menghindari Keenan agar ia tidak semakin jatuh dalam perasaannuya. Ia mulai menghindari segala kegiatan yang memiliki sangkut pautnya dengan Keenan. Bahkan ia pun menghindari sahabatnya, Noni agar ia tidak berhubungan dengan Keenan. Sehingga timbul suatu konflik dalam persahabatan mereka. Noni pun tidak ingin bicara lagi dengan Kugy, sebab Kugy tidak datang di pesta ulang tahunnya.
Sehingga mereka pun hidup masing-masing walaupun masih merasa terluka. Keenan yang ingin meneruskan cita-citanya sebagai seorang pelukis pun memutuskan untuk pergi ke Bali dan tinggal bersama paman yang ternyata adalah ayah kandungnya.
Walaupun Keenan dan Kugy telah bersama kekasih masing-masing, mereka masih merasa diri mereka kosong. Keenan semakin tidak mampu untuk melukis bila tidak mendapat inspirasi dari cerita-cerita dongeng Kugy. Dan Kugy pun tidak mampu untuk menggambar apa yang telah ia tulis.
Namun, seperti bumi yang berotasi, bumi berputar pun akan kembali ke titik yang sama. Pada akhirnya, Kugy dan Keenan pun mampu bersatu walaupun telah bertahun mereka berpisah, dan beribu petualangan telah mereka lewati.

0 komentar:
Posting Komentar