Disini tertulis segala hal yang menjadi bagian dari goresan di atas kertas kehidupan sebagai sketsa dari gambar yang membentuk diriku.

Jumat, 22 Januari 2016

Pengalaman Diet Mayo

Hai,
Disini saya ingin berbagi pengalaman tentang diet saya. Diet pada umumnya memberikan hasil yang berbeda di setiap orang. Biasanya diet dilakukan oleh orang yang ingin menurunkan berat badan atau untuk memulai hidup sehat. Apalagi untuk saat ini, sepertinya masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya hidup sehat. Pentingnya untuk mengatur pola makan supaya badan menjadi terasa bugar, awet muda, panjang umur, dan tentu saja sehat. Diet dalam hal menurunkan berat badan akan lebih berhasil apabila diikuti dengan olahraga. Olahraga ringan seperti jalan cepat, joging, senam aerobik, atau bahkan hanya menari-nari mengikuti musik pun dapat berpengaruh terhadap penurunan berat badan. Yaa tapi paling tidak itu dilakukan secara teratur, kalau dilakukan sebulan sekali ya gak turun-turun.

Disini saya akan berbagi pengalaman mengenai salah satu diet yang pernah saya jalani. Ya saya bilang salah satu karena saya telah mencoba berbagai macam diet yang ada di internet. Dan apakah diet mayo saya ini berhasil? Ikuti cerita saya ya.

Saya tertarik dengan diet mayo saat itu dengan melihat salah satu infotaiment yang menyebutkan salah satu artis menjalani diet mayo sebelum menikah dan kalau tidak salah dia berhasil menurunkan berat badan sebanyak 6 atau 8 kilogram dalam waktu 13 hari. Wow, itu luar biasa menurut saya. Akhirnya saya penasaran ingin tahu lebih dalam tentang diet Mayo. Akhirnya saya pun browsing di internet, mencari tahu tentang diet mayo dan testimoni-testimoni dari orang-orang yang pernah menjalani diet Mayo.

Saya menyimpulkan apa yang saya dapat ya, jadi menurut sumber yang saya baca diet Mayo diperkenalkan oleh Mayo Clinic, salah satu portal kesehatan ternama asal Amerika. Ini adalah salah satu metode diet yang katanya telah teruji dalam berbagai penelitian, diet ini dilakukan dengan menghilangkan/pantang garam serta tidak minum air es dalam menu makanan kita. Diet ini dilaksanakan hanya 13 hari saja dalam setahun dengan menu-menu yang sudah ditentukan. Wacana-wacana di internet mengatakan diet ini bisa menurunkan berat badan hingga 10 kg. Dalam hari saya berpikir, wah lumayan banget dalam 13 bisa turun 8 kilo. Bisa jadi cantik dan langsing dalam sekejap. Namun, dengan catatan kita tidak boleh gagal.

Akhirnya saya mencoba browsing mengenai menu-menu dietnya. Ada banyak versi di internet. Saya mencoba memilih menu yang sekiranya bisa saya dapat sehari hari. Secara saat itu saya sedang kuliah dan status saya sebagai anak kos tentu tidak bisa memaksakan menu yang butuh ongkos besar. Wong ini saja rasanya sudah sangat menguras kantong. Untuk menu yang saya ikuti saya sudah lupa, mungkin kalian bisa browsing di testimoni lainnya. Disini saya hanya akan menceritakan pengalaman saja.

Saya mulai menjalani diet mayo, setiap saya belanja di sup*r *ndo, saya langsung berbelanja untuk kebutuhan menu dua hari. Sebab, saya tidak punya kulkas untuk menyimpan bahan yang berupa sayur-sayuran. Oke sekali belanja bisa habis lebih dari lima puluh ribu. Ya Tuhan, saya mbatin apa bisa dijalani sampe hari ke empat belas. Benar-benar menguras simpenan saya.
Hari pertama kedua masih dengan mudah saya menjalani dan makan menu makanannya. Seperti , sawi rebus, wortel, telur rebus, kentang rebus, apel, daging ayam, tuna, dan daging sapi yang tentunya dimasak dikukus dan tanpa garam itu masih bisa saya telan dengan mudah. Namun di hari-hari setelahnya, mulai hari ke empat saya sudah mulai tidak bisa menelan makanan. Saya merasa benci sekali jika harus makan kentang rebus atau kentang kukus. Saya hanya memasaknya tapi tidak bisa saya telan, pasti saya muntahkan lagi. Hal ini juga berlaku untuk ayam dan tuna. Pernah waktu itu saya sudah memasak ayamnya dan saya bawa ke kampus, niatnya untuk bekal. Namun nyatanya saya tidak bisa memakannya, dan saya kasih saja ke temen kampus waktu itu. Teman saya makan ayam masakan saya itu dengan lahap, katanya enak. Saya sangat heran, padahal bagi saya itu rasanya sangat tidak enak. Menggigitnya seujung gigi saja sudah terasa tidak enaknya.

Karena lama-lama saya mulai merasa eneg setiap kali harus makan menu-menu itu, membuat jumlah makanan yang bisa saya telan menjadi sangat sedikit, saya menjadi sangat lemas. Berangkat kampus sangatlah loyo. Apalagi kalau pas berangkat kampus jalan kaki, waktu berjalan saja rasanya sudah seperti melayang.

Puncaknya di hari kesembilan yang berarti sudah sembilan hari saya diet mayo. Sudah sembilan hari tidak makan nasi. Sudah sembilan hari makan ayam rebus, daging sapi rebus, tuna rebus, kentang rebus dan sawi serta makanan rebus-rebusan lainnya yang makin lama makin tidak bisa saya makan. Nha di hari kesembilan itu saya sudah sulit sekali menelan makanan. Bahkan makan buah apel pun hanya bisa makan separuh saja dalam waktu sehari.

Akhirnya waktu itu, pacar saya memaksa saya untuk menghentikan diet ini. Sebenarnya dia sudah mencoba melarang saya sejak beberapa hari sebelumnya karena merasa diet saya terlalu ekstrim. Tapi karena sayanya keras kepala dan berkehendak untuk menyelesaikan diet ini, dia kalah. Sayangnya di hari kesembilan ini saya yang kalah. Disisi lain saya merasa man-eman, atau sayang banget kalau hanya bisa selesai di hari kesembilan. Tapi waktu itu posisinya saya memang bener-bener lemas dan sudah tidak bisa makan lagi karena nafsunya hilang. Ya sudah akhirnya saya manut dia saja untuk diajak makan. Waktu itu saya bilang saya mau makan asal makan ayam goreng. Ya akhirnya dia membawa saya ke warung ayam goreng fastfood dekat kos.  Saat makan saya hanya bisa makan seperempat porsi nasi dan separuh ayam, sebab saya sudah kehilangan rasa lapar saya sepertinya.  Dannnn setelah makan ayam malahan langung kulit saya bereaksi jadi muncul bintik-bintik merah banyaakk banget. Hwaaa ini kenapaa. Alergi pa ya. Kemudian setelah itu saya ke apotik dan mencari obat alergi.

Ya itu pengalaman diet mayo saya yang gagal. Di akhir diet ini saya hanya turun 2.5 kg. Yahh gak ada 8  kilo. Ya mungkin karena hasil di setiap orang pastinya berbeda. Ada mereka yang berhasil, dan ada yang gagal seperti saya. Tapi dengan pengalaman ini, saya tidak ingin mengulanginya lagi karena tidak kuat makan rebusan-rebusan tanpa garem. Ya mungkin karena saya tidak pandai mengolah makanan juga sih jadi tidak enak. Serta mungkin ada yang salah dengan aturan saya sendiri. Jika ada yang ingin mencoba diet ini dengan tekad kuat, cara yang benar, dan konsisten mungkin bisa berhasil seperti mereka yang berhasil. Buktinya di infotaiment di tivi masih banyak artis yang menerapkan diet ini. Hehe.


Dannn oleh-oleh dari diet ini membuat saya jadi tidak doyan dengan kentang rebus/kukus serta butter khusus yang disarankan untuk diet ini. Sampai saat ini setiap kali saya membaui kentang rebus/kukus butter itu, pasti rasanya langsung pusing dan mual. baru membaui saja sudah seperti itu, apalagi kalau sampai memakannya. 
0

0 komentar:

Posting Komentar