Disini tertulis segala hal yang menjadi bagian dari goresan di atas kertas kehidupan sebagai sketsa dari gambar yang membentuk diriku.

Jumat, 20 Agustus 2010

Sekedar saja..

Hmm.. Kita memang bukan manusia yang sempurna, bukan manusia yang begitu saja dengan mudah mengenal suatu hal abstract bernama cinta. Kusebut abstract, sulit untuk dikenali apakah kita sebenarnya cinta itu. Banyak puisi, lagu, cerita ataupun ungkapan-ungkapan yang mencoba untuk mengartikan cinta. Namun, bagiku itu semua tetap tidak membantu sediktpun aku untuk sadar dan peka terhadap cinta yang datang untuk kita.
Patetik. Istilah ini memang sedang popular di kalangan remaja seumurku, dan banyak dibahas di jaringan-jaringan social di dunia maya. Aku memang tak tahu, apa sebenarnya arti dari patetik itu. Ada yang bilang itu sekedar sakit hati, patah hati, cemburu dan lain-lain. Tapi jawaban yang terdengar cocok dengan istilah itu, patetik berarti cinta yang tidak bersahabat dengan kita. Sebab, atas nama cinta yang tidak bersahabat dengan kita itu, secara langsung ataupun tidak langsung akan memberikan rasa yang negative untuk subjectnya. Orang-orang atau komunitas yang merasakan rasa patetik sering kita kenal sebagai patetiker. Berarti orang-orang tersebut banyak mengalami sakit hati yang dikarenakan cinta yang tidak bersahabat dengan mereka semdiri. Namun dalam opiniku, para patetiker tersebut juga memiliki sebuah kesalahan yang membuat mereka sendiri semakin jatuh semakin sakit dalam hati mereka sendiri. Para patetiker tersebut cenderung menyimpan sendiri rasa yang mereka rasakan itu. Mereka lebih memilih untuk menyimpannya dan menikmatinya sendiri, bukan mengungkapkannya kepada orang yang sebenarnya ditujui oleh rasa yang mereka rasakan. Bukankah itu malah semakin membuat mereka sakit dan cemburu. Jika mereka tetap bertahan untuk diam dan terus menyimpannya, object yang ditujui tak akan pernah sadar dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sebenarnya dirasakan, dan apa yang sebenarnya harus dilakukan. Hal itu terjadi jika object kurang memiliki kepekaan terhadap rasa patetik yang sebenarnya ditimbulkan olehnya. Di sisi lain, jika sang object munkin telah peka akan hal itu, dan ia mencoba untuk mendapatkan keterangan dan konfirmasi yang lebih jelas kepada patetiker, orang akan menganggap sang object memiliki rasa GR (ge-er) atau suatu rasa yang artinya kita merasa terlalu percaya diri untuk menyadari bahwa sebenarnya object yang dimaksud itu sebenarnya adalah kita sendiri padahal yang dimaksud juga belum tentu benar kita yang dimaksud.
Jika saja orang yang merasakan patetik itu bisa mengungkapkan atau menjelaskan yang sebenarnya kepada objectnya, mungkin mereka tidak akan terlalu merasa sakit. Dan jika hal itu pengungkapan itu akan menimbulkan suatu sakit hati, mungkin rasa sakit itu juga tidak akan terlalu bertahan lama dari pada menyimpan rasa itu sendiri dan merasakan sakit karena cemburu, merasa tidak dipedulikan dan merasa tidak dicintai. Mereka takut untuk melakukannya mungkin karena mereka telah memiliki bayangan gelap atau sebuah pemikiran buruk bahwa jika hal itu dilakukan maka akan semakin membuat rasa semakin sakit. Hmm tidak ada yang tahu sebaiknya bagaimana. Tapi, “pemikiran adalah rahasia” kita mungkin saja belum tahu apa saja sebenarnya isi hati kita, so kita juga belum tentu tahu apa yang ada di dalam hati orang lain.. Malu bertanya sesat di jalan. Gak akan pernah tahu jawabnya jika pertanyaan2 itu hanya disimpan saja..
1

1 komentar: