Disini tertulis segala hal yang menjadi bagian dari goresan di atas kertas kehidupan sebagai sketsa dari gambar yang membentuk diriku.

Minggu, 13 November 2011

Hebat


Aku melewati seseorang. Aku melihat, membaca. Dia hebat. Aku berkeliling, mencoba mencari tahu  sedikit lebih jauh. Wow, dan sekelilingnya juga orang-orang yang hebat. Dan salah satunya adalah pemilik waktuku. 

Dia dan dia sedang menaiki tangga. Aku hanya mengamati di bawah. Aku berpikir bersama kerikil dan butiran pasir. Mereka bermain dengan awan dan langit. Aku membaca rangkaian huruf dengan mengeja. Namun mereka sudah mampu untuk membuat rangkaian kata sendiri. Dan kata-kata yang mereka rangkai sudah setinggi langit. Kerikilku tak mampu untuk membantu mengejanya.

Aku dan mereka sama-sama dilahirkan di tanah yang sama. Kami hidup di bawah langit yang sama. Tapi mereka lebih hebat, dan aku akui itu. Dalam hal ini yang ingin aku singgung bukan dalam hal aku iri kepada mereka. Tapi karena aku memang benar-benar kagum kepada mereka.

Mereka sama seperti aku. Manusia. Tetapi, pandangan dan pancaran matanya. Seperti bintang yang yang bersinar sebelum subuh. Terang.

Untaian kata-katanya tak sebanding dengan indah di atas kertas, karena bisa menembus batin menoreh tinta emas yang menyunggingkan bibir.

Selayak merpati terbang menuju pasangannya. Sikap mereka sungguh bijak. Aku bisa melihatnya. Dari lambaian tangannya, dari senyum bibirnya dari hangatnya salamnya. Dia setia.

Aku hanya membicarakan seseorang. Seseorang yang tidak menggetarkan hatiku. Namun aku kagumi. Dia dan kata-katanya. Dia dan kebijaksanaanya. Dia dan pancaran matanya. Memang tidak menggetarkan hatiku, tapi mampu menyindir jiwaku.

Hebat.
0

0 komentar:

Posting Komentar