Lewat moment senja tadi aku belajar akan dua hal. Keikhlasan dan keberuntungan. Sepertinya aku mulai mengerti akan kedua hal itu.
Hari ini ada pertandingan sepak bola antar kelas. Dan entah kenapa mungkin sepanjang waktu pertandingan yang diadakan tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Bukan beda dalam hal peraturan atau pun yang lainnnya. Namun yang berbeda kali ini terdapat dalam diri para suporternya. Entah kenapa mungkin ada salah satu pihak yang mungkin sedang tidak sreg dengan tim dari kelas kami. (Katanya) Mereka kemudian membuat sebuah koloni seperti memprovokasi teman-teman mereka untuk berbuat yang agak tidak pantas di lapangan. Dalam hal ini bukan berarti mereka membuang sampah sembarangan di tengah lapangan atau menyalakan kembang api ataupun membawa senjata tajam. Kali ini senjata tajam yang mereka bawa adalah kata-kata yang keluar dari mulut mereka. Entah itu sebenarnya jujur dari dalam hati atau hanya sekedar ikut-ikutan dengan teman mereka. Tapi, tentu saja kata-kata mereka menyakitkan hati kami sebagai pihak lawan. Namun, akibat semua ini. Pertandingan yang pada landasan teorinya tertulis untuk menciptakan kerukunan dan kesetiakawanan menjadi sia-sia belaka. Nyatanya, pertandingan ini kisruh.
Dan yang ingin saya share-kan disini bukanlah peristiwa dimana kami saling adu mulut. Dimana kami jadi merasa dendam dengan mereka. Tapi tentang keikhlasan.
Aku salut dengan teman-temanku. Teman-teman dari tim kami. Entah itu pendukung ataupun pemainnya sendiri. Ya mungkin bukan semuanya. Tapi tetap saja aku salut. Mereka ikhlaskan saja nama mereka menjadi bahan ejekan. Mereka ikhlas saja, mendengar mereka berceloteh dan menyorakan tim kami sebagai tim yang mungkin tidak bagus. Teman-temanku sungguh ikhlas. Ikhlas menerima kekalahan yang terjadi. Ikhlas tetap mendukung tim kami. bahkan, pemainnya pun tidak lalu patah semangat dengan hal itu. Walaupun sedikit tertatih, mereka sebagai pemain terus berusaha untuk memberikan yang terbaik. Sudah tak pedulu jatuh berguling di tanah berapa kali, sudah tak peduli bekas luka pertandingan lalu kembali basah, tak peduli kepala saling berbentur, mereka semua terluka pastinya, dan lelah. Namun, yang aku salutkan mereka semua ikhlas. Aku tidak bisa menceritakan secara rinci apa yang terjadi sore tadi. Tapi aku sungguh sangat kagum dengan sikap mereka. Dan keihlasan ini, telah membawa kami menuju suatu keberuntungan. Mungkin ada yang berkata, kami menang bukan dengan kemampuan sebenarnya kami.
Ya, mungkin itu memang benar, kami menang memang bukan karena kemampuan kami yang terbatas ini, kami menang karena kami telah mengalami kegagalan, kami menang karena kami telah tertatih untuk mendapatkannya, dan yang paling utama dari semua itu adalah kami menang karena kami ikhlas menerima semua itu.
ternyata, apabila kita ikhlas akan suatu hal, apabila mungkin dengan ikhlas itu kita merasakan sakit, apabila mungkin dengan ikhlas itu kita mengalami kegagalan, tapi percayalah bahwa sebuah keihklasan akan membawa kita ke dalam keberuntungan yang lebih baik dalam hidup kita...
0 komentar:
Posting Komentar