Disini tertulis segala hal yang menjadi bagian dari goresan di atas kertas kehidupan sebagai sketsa dari gambar yang membentuk diriku.

Senin, 30 Agustus 2010

Dan aku apa? (part.1)

Hari itu Minggu, siang dan cuaca amat panas. Sangat enggan untuk keluar rumah. Namun, tiba-tiba dari luar rumah terdengar suara kecil memanggilku. “ Ay ! berangkat yok !”. Ririn yang memanggilku. Oiya, aku ingat, hari ini ada jadwal les akutansi. Euhh, dengan enggan aku keluar rumah dan meminta Ririn untuk berangkat lebih dulu saja, daripada harus menungguku lama. “Oke deh, see ya !” Dia pergi sambil menarik gas motornya. Dan seperti biasa, sebenarnya itu hanya untuk alasan saja, karena aku memang tidak akan berangkat les siang ini. Maaf ya rin, aku bohong.

Setelah motor Ririn sudah tak tertangkap oleh mataku di ujung jalan itu. Aku berbalik menuju pintu rumah dan berniat akan segera mendinginkan kepala ini di bantal-bantalku. Namun, sebelum aku berhasil menarik gagang pintu. Ada suara motor berhenti di depan pintu gerbang. Aku menengok. Kaget melihat orang yang sangat aku kenal itu. Namun aku hanya diam saja. Dia membuka helmnya dan sambil membawa suatu amplop. Sayangnya, aku tak bergerak ataupun berkutik sedikitpun ketika dia mulai berjalan mendekat. Dia tersenyum, dan itu sangat manis. Semakin membuatku tak berdaya untuk menggerakkan kaki-kakiku ini. Dia menghentikan langkahnya beberapa meter di depanku. “Hey ay? Kamu gak nyuruh aku masuk nih?”. Dia bicara sambil menggerakkan telapak tangannya untuk membangunkan aku dari lamunanku. Sedikit gelagepan, Aku memberikan isyarat agar dia mengikutiku masuk ke dalam rumah. Entah kenapa aku ini. Aku merasakan sesuatu yang berbeda dari dia hari ini. Hans. Dia temanku, entah bisa dibilang teman atau sahabat. Yang kutahu, kami dekat.

Kami duduk di ruang tamu rumahku. Namun ada yang kurang, biasanya kami duduk disini bertiga. Aku, Hans dan Vivy. Namun, siang ini gerangan apa yang terjadi kenapa Hans tidak mengajak Vivy bersamanya.

“Okh, aku baru tahu kalo sekarang membolos les itu udah jadi kebiasaanmu yang baru”. Itulah kalimat dari mulut Hans yang mengawali pembicaraan kami di ruangan itu yang sebelumnya hening. Aku hanya tersenyum kecut mendengar ucapannya. Dan dia pun membalas senyumku, dan tetap manis sekali. Membuat rasa yang meledak-ledak di jantungku. Kuharap dia tak bisa mendengar degup jantungku yang benar-benar menggetarkan tubuhku ini. Okh Tuhan, aku bisa gila jika dia terus saja menunjukkan senyumnya itu.

Pandangannya berkeliling. Kulihat dua mata yang jernih dan kecoklatan di balik kacamata kotak dengan frame hitam yang sangat serasi dengan warna kulit wajahnya. Dia menangkap mataku. Okh shit ! aku tidak menyukai saat-saat seperti ini. Saat-saat dimana kedua mata kami saling bertemu. Serasa dia menghisap seluruh darah di tubuhku hingga aku melemas. Mungkin seandainya dia Edward Cullen seperti cerita di Twilight, aku akan merelakan darahku dihisap seluruhnya. Hm, namun itu hanya fantasy saja. “itu amplop apa?” Kataku sambil melirik amplop yang ada di tangan kanannya itu. Aku menghela nafas. Merasa beruntung bisa mengucapkan sesuatu sebelum darah dalam tubuhku ini benar-benar habis.

Kembali lagi dia tersenyum. Mungkin sebentar lagi aku pingsan. Seharusnya aku merasa biasa saja padanya. Sebab kami telah berteman sejak kami memasuki SMA yang sama dan telah 3 tahun kami bertiga mendapat kelas yang sama. Namun, entah kenapa akhir-akhir ini aku memiliki rasa yang aneh padanya. Sejak peristiwa ulang tahun Vivy yang ketujuh belas bulan lalu. Akan aku ceritakan nanti.

“Ini amplop untukmu.” Katanya sambil menyerahkannya untukku. Aku menerimanya. Amplop berwarna biru langit, warna favoritku. Kulihat-lihat, tak ada nama pengirim. Hanya ada namaku, Aya Andini. Aku mengambil ancang-ancang untuk membukanya. Namun, sebelum aku berhasil merobek bibir amplop itu. Dia menghentikanku. “jangan dibuka sebelum aku pulang”. Aku mengernyitkan dahi. “Kenapa?”. Dia melihat amplop yang kupegang itu. “Gak apa-apa. Gak asik aja kalo kamu jadi ngalihin perhatianmu sama amplop itu.” Aneh sekali jawabannya. Namun aku pun mengangguk dan meletakkan amplop itu di meja. Dia mengambil majalah yang ada di bawah meja. Aku memperhatikannya membuka-buka majalah itu. Sepertinya tak ada suatu yang menarik di halaman-halaman. Tanpa sadar aku menguap beberapa kali. Dia melihatku. Oops. Sebuah senyum kembali terlihat menghias bibirnya.

“Aku pulang deh. Kamu isstirahat aja. Mukamu dah mirip banget sama bantal.” Dia bangkit berdiri, membenarkan letak kacamatanya dan melangkah menuju pintu keluar. Aku mengikutinya dari belakang. Dan aku juga benci menyadari aku hanya setinggi pundaknya saja. Setelah Dia bersiap dengan helm dan motornya, “Jangan lupa amplopnya dibaca dan jangan kecewa ya?”. Aku memasang muka bertanya-tanya. Dan dia tertawa melihat hal itu. Deretan gigi putih berjajar dengan kompaknya. Dan langsung menancap gas motor vespanya. Tertawa kecil aku melihatnya mulai melaju menggunakan vespa yang sangat debanggakannya itu, membuat rasa kantukku menjadi hilang.

Aku berbalik menuju meja dimana aku meletakkan amplop biru muda itu. Kurobek bibir amplop itu dan kuambil kertas yang ada di dalamnya. Bersamaaan dengan itu Ada sesuatu yang jatuh dari dalam amplop biru itu. Apa ini? Kupungut sesuatu yang berkilau itu dari lantai. Aku mulai merasa ada sesuatu yang aneh dengan hal ini. Dan berharap Hans tidak melakukan sesuatu yang bisa membuatku gila. “Okh, Hans… Jangan lakukan hal aneh yang semakin bisa membuatku gila dengan rasa yang kumiliki ini..”

Ku buka surat itu dan kubaca pelan-pelan..

“Sial.… U’re crazy boy, Hans”

Bersambung……
(apa isi sebenarrnya dari surat biru itu? Ikuti kisahnya yaa..)
0

Sabtu, 28 Agustus 2010

The first, i've realized

Berawal dari hari ini,

Aku menyadari sesuatu yang sebenernya udah jadi kebiasaan.. Apakah itu??
Kucir rambut..!
ternyata rambut tuh juga nyambung sama perasaan. Aku sadar sama hal ini sejak pagi tadi. Ternyata mood-q nyambung samaa penampilan rambut tiap harinya. Kayak tadi pagi, aku dah ngrasa gak mood n gak ngrassa kepenak sejak dari rumah, so aku Cuma kucir satu di belakang dan cukup berantakan.
Kalau feel ku biasa aja, rambut aku kucir setengah agak tinggi di belakang, biar agak feminine aku kasih jepit pita(favoritku yang warna item putih lucu).. Terus kalau feel ku lebih enak dari rasa yang biasa aja, rambutku aku kepang kecil di samping sebelah kiri atas pake karet keccil tanpa pita. Dan kalau feelku lagi bener2 enak plus dari pagi bener2 fresh so aku biarin rambut gak tak kucir atau kepang, Cuma pake bando pita yang warna item, ungu atau bando yang gak ada pitanya. Tapi itu jarang aku pake, coz hamper tiap hari feel ku gak enak dan bawaannya patah hati mulu…

Makasih buat temen2 yang udah nyadarin aku atas hal ini..

Besok2 aku cari yang lainnya lagi dehh..

Agak gak penting sih, cuma pengen nulis aja..

hheehe
2

sahabat

Sahabat…
Sebenarnya makna dari kata itu apa? Eumm, aku sendiri masih bingung untuk mengartikannya. Aku merasa setiap orang yang dekat bisa menjadi sahabat atas kita. Seperti siklus. Dimana kita memasuki sebuah wilayah baru, pasti kita menemukan sahabat baru. Lalu, jika itu menjadi sebuah siklus, arti sahabat sebenarnya apa. Bukankah kata orang sahabat adalah sejati dan hanya orang itu yang mampu mengerti kita? Hm hm.. Aku pun bingung dan mencoba mencari tahu makna sahabat menurut versi dari teman-teman yang lainnya. Dan jawaban2 dari survey yang aku dapat, sbb :

1. Sahabat itu selalu ada di saat kita butuhkan, dia selalu bisa untuk mengerti kita.. Sudah seperti saudara sendiri dan tidak memiliki batas apapun jika sahabat itu sama2 perempuan.

2. Sahabat itu selalu ada. Dia seperti “bintang”.

3. Sahabat itu teman yang bisa mengerti semua perasaan kita ataupun keadaan diri kita dari dalam perasaan maupun luar perasaan. Dan sahabat itu adalah diri kita sendiri. Sebab, tidak ada seorang yang mampu dan bisa sepenuhnya mengerti akan diri kita baik dalam maupun luar. Dan hanya kita yang sepenuhnya mampu mengerti akan keadaan diri kita sendiri.

4. Sahabat itu adalah diri sendiri. Karena di dalam diri sendiri selalu ada sahabat-sahabatku. Jadi, sahabat adalah bagian dari diri sendiri. Sulit untuk mengungkapkkan arti sahabat karena sahabat tak mampu diungkapkan dengan kata2.

5. Sahabat adalah segalanya.
Ada beberapa hal yang menarik dari pendapat tersebut. Dari kalimat. “Sahabat itu seperti bintang”. Kata “bintang” dalam hal ini mungkin bermakna konotasi yang ambigu. Banyak hal yang bisa mengartikan makna bintang. Jika kita diibaratkan sebagai langit malam yang gelap. Makna bintang bisa berarti bahwa sahabat itu sebenarnya sangatlah banyak, ia memberikan terang untuk kita. Memberi banyak cahaya-cahaya kecil dan memerindah malam. Hidup kita mungkin akan menjadi kelam jika tanpa ada hadirnya bintang.

Namun apakah benar jika yang namanya sahabat itu banyak. Bukankah sahabat itu langka, tak semuanya mampu mengerti akan kita seperti sahabat. Hmm.. Mungkin lebih baik jika disebut sebagai teman.

Sahabat selalu ada. Hal ini juga menarik perhatian untuk lebih dikupas. Misalnya jika kita pada saat ini berada di suatu tempat dan memiliki sahabat, bagaimana jika untuk waktu yang kedepannya kita memiliki kondisi yang mengharuskan kita untuk berpisah dan berada di tempat yang berbeda dengan sahabat kita. Apakah makna bahwa sahabat selalu ada masih juga berlaku jika hal ini terjadi. Namun kemungkinan masih mungkin juga terjadi dink! Bukankah teknologi semakin maju dan alat untuk berkomunikasi pun semakin banyak dan mudah digunakan.

Sahabat adalah diri sendiri. Lucu memang makna ini. Dari makna ini, muncul pertanyaan dalam otakku. So, apapun masalahmu, yang bisa menyelesaikan masalah2mu dan mendengarkan unek2mu hanya dirimu sendiri? Hmmm.. Memang benar, jika semua hal dalam diri kita hanya kita saja yang tahu secara lebih dalam.. Namun, untuk menyelesaikan suatu masalah tak semua dari kita mampu untuk menyelesaikannya secara mandiri..

Sahabat adalah segalanya. Aku tersenyum mendengar pendapat ini tadi. Sangatlah hebat dia mampu mengartikan sahabat sebagai segalanya. Aku sendiripun sangsi untuk mengatakan hal yang sama seperti itu. Menyadari bahwa masing-masing dari kita adalah makhluk individu. Setiap individu memiliki jalan yang berbeda. Jika kita menganggap sahabat adalah segalanya, apakah kita menjadi harus selalu bergantung pada sahabat itu. Kita memiliki jalan masing-masing.

Huft, sepertinya dengan membuat tulisan ini. Aku sendiri belum mampu mengartikan arti sahabat dengan benar. Kembali pada pendapat masing masing dari kita sendiri mengenai sahabat. Yang aku petik dari tulisan2ku kali ini adalah, setiap orang memiliki pendapat masing-masing dalam mengartikan sahabat… Pendapatku, pendapatmu dan pendapatnya mengenai sahabat itu berbeda. Dan kita memiliki jawaban sendiri.

Dan menurutku, makna sahabat itu bukan selalu ada tapi yang selalu bisa mengangggapku ada, sebab apa guna sahabat selalu ada jika dia tidak menganggapmu ada… Dengan menganggap kita ada, dia akan mampu untuk selalu mendengarkan dan mengerti diri kita…
0

Jumat, 27 Agustus 2010


Proud of you guys !!
2

Satu cerita

pernah ada ceritaa.. antara aku dan dia.. hihi

to be continue..
0

Permintaan kecil..

Hey lihat itu

Cahaya…

Langkah yang membawa tawa dan suka cita

Bawakan damai dan tenang di hati

Pancarkan senyum manis

Dan lambaian tangan lembut

Hey dengar itu

Untaian kata indah,

Bisikkan kalbu halus

Manis dan hanya manis

Boleh kah aku membalasnya?

Hey..

Apa itu?

Kenapa meredup ?
0

Minggu, 22 Agustus 2010

setengah gelas kopi susu manis

Memory , 21 August 2010, 11:04:18 PM - 00:48:11 AM..
Malam minggu..
Sebelum aku mulai buat nulis apapun yang udah menuhin pikiranku malem ini, aku pengen ngucapin makasih buat ibuku yang dah ngasih setengah gelas kopi susu yang dah bikin aku gak bisa tidur sampai jam ini…


Atas aku gak bisa tidur gasik, aku nonton acara music di tivi, entah kenapa, tadi awal aku nonton acara itu, aku ngrasa gak terarik, coz acara musiknya cenderung bikin aku ngantuk. Tapi berkat setengah gelas kopi susu itu, aku bisa nonton, ndengerin n akhirnya mulai muncul banyak pemikiran yang bikin hati jadi sedih, kangen, sakit, takut n rasa2 yang mungkin bisa dibilang bikin hati jadi sesek.
Biasanya aku suka malem minggu, tapi malem minggu yang ini sedikit berbeda, lagu2 melankolis dan sentimental yang ditampilin juga nambah rasa2 itu semakin meluap-luap. Entah kenapa, aku jadi sedikit takut untuk menatap hari esok, aku merindukan masa lalu, merindukan semua yang tlah berlalu, merindukan waktu2 yang indah. Masa indah yang mungkin cukup sederhana, hanya berhias tawa, canda dan kasih sayang. Teman, sahabat… Hanya itu saja memang. Hal sederhana, tapi mampu membuat hati menjadi tenang, nyaman, dan bahagia. Dan aku sepertinya mulai merasa kehilangan akan hal2 itu sejak malam ini ..

Ohh.. Tuhan… Aku takut kehilangan semua itu.. Aku menyayangi mereka semua Tuhan.. Aku tahu, mungkin aku melebih-lebihkan hal ini, tapi memang ini berarti bagiku Tuhan.. Mereka yang memberiku kekuatan yang telah kautitipkan..
Kusadari memang, kewajiban semakin banyak, kedewasaan semakin diuji, waktu semakin sempit, dan hari semakin sedikit…

Aku memang bukan manusia sempurna yang mampu melewati hal2 itu dengan baik ataupun perfect sempurna.. Banyak kekurangan, butuh dukungan..

Dan saat ini aku merasa kehilangan. Kehilangan yang lebih dalam. Yang dekat menjadi jauh, yang jauh pun semakin jauh,bahkan yang ingin dekat pun melawan gejolak hatinya sehingga menjadi jauh.. Di saat aku memiliki secercah harapan ingin lebih menjalani hal yang lebih dalam pun, takdir mengharuskannya untuk menjadi lebih jauh. Bukan sekedar jauh jarak dari kota Purworejo menuju Semarang.. Tapi jauh yang berlipat lipat dari jarak tersebut…

Pepatah bilang, di saat ada pertemuan, pasti ada perpisahan.. n memang hal itu gak bisa kita pungkiri.. Hal yang sudah menjadi adat di setiap kehidupan dan tak bisa dihindari..

Sama seperti aku, aku pun tak mampu untuk menghindarinya, mereka bilang itu takdir.. Takdirnya, takdirku, takdirmu berbeda.. Jika ingin merubah takdir, butuh suatu usaha.. tapi sekali lagi, takdirku takdirmu takdirnya berbeda, sulit untuk berbelok, karena setiap orang pasti ingin terus menuju takdir dan citanya..

Perpisahan ini tetap berjalan, karena semua sudah matang dan terencana.. Perpisahan yang selalu identik dengan kehilangan.. Inginku memang seharusnya bisa bertahan lebih lama.. Tapi inginku tak kalah kuat untuk berhadapan dengan ingin mereka yang memang lebih memiliki suatu harapan yang lebih baik untuknya…

Dan yang ingin kukatakan, sama seperti tahun2 yang sudah berlalu..

The sun will go down
Its light isn’t too bright
The day be more dark
The twilight is coming
The newmoon is starting up
But I still standing here
‘till night is breaking down
N u’re infront of me

Would u be here?
4ever with me?
I know u must go,
I’ll let u go,
To reach ur dream
But I wont farewell
Please don’t say goodbye

Now, u’ll be alright
With them in different place
But I feel afraid
U don’t come back
Although the wind is blowing,
But I still standing here
Waiting u to embrace me
And I will try to ask

Would u be here?
4ever with me?
I know u must go,
I’ll let u go,
To reach ur dream
But I won’t farewell
Please don’t say goodbye

Please don’t say goodbye. Lagu dengan lirik yang tercipta olehku dan sahabatku atas nama perpisahan yang sebelumnya kami kira akan menjadi sebuah gerbang bagi kami untuk berpisah dan memulai awal yang baru di tempat yang berbeda.. Namun, hal itu ternyata tidak terjadi sepedih yang kami pikirkan.

Dalam lagu itu, kutemukan sebuah pemikiran baru. Baiklah, perpisahan mungkin memang cukup berat untuk dijalani , tapi hal itu memang sudah menjadi hal yang terbaik bagi masing-masing. Dia pergi untuk meraih mimpi dan kehidupan yang lebih baik di sana. Sekali lagi, takdirnya, takdirku dan takdirmu berbeda. Mungkin takdirnya memaang disana dan takdirku disini. Dan hal itu bukan menjadi penghalangku dan penghalangnya untuk terus maju. Aku memang menginginkannya untuk tetap disini. Namun, perpisahan harus tetap terjadi, dia harus menggapai mimpinya disana. Dan walaupun waktu memang tinggal sedikit, tapi waktu masih setia mengiringi kita, tinggal kitanya saja yang harus bener2 bisa untuk memanfaatkannya dengan baik..

Dan disaat kita memang harus mengalami perpisahan, aku tak akan mengucapkan selamat tinggal dan dan kuharap dia juga tidak mengucapkan selamat tinggal untukku, kuyakin masih ada kesempatan untuk berjumpa kembali..

Sampai Jumpa, semoga kau baik-baik disana..

Please don’t say goodbye..
1

Jumat, 20 Agustus 2010

Me on My Life: Sekedar saja..

Me on My Life: Sekedar saja..: "Hmm.. Kita memang bukan manusia yang sempurna, bukan manusia yang begitu saja dengan mudah mengenal suatu hal abstract bernama cinta. Kusebu..."
0

Sekedar saja..

Hmm.. Kita memang bukan manusia yang sempurna, bukan manusia yang begitu saja dengan mudah mengenal suatu hal abstract bernama cinta. Kusebut abstract, sulit untuk dikenali apakah kita sebenarnya cinta itu. Banyak puisi, lagu, cerita ataupun ungkapan-ungkapan yang mencoba untuk mengartikan cinta. Namun, bagiku itu semua tetap tidak membantu sediktpun aku untuk sadar dan peka terhadap cinta yang datang untuk kita.
Patetik. Istilah ini memang sedang popular di kalangan remaja seumurku, dan banyak dibahas di jaringan-jaringan social di dunia maya. Aku memang tak tahu, apa sebenarnya arti dari patetik itu. Ada yang bilang itu sekedar sakit hati, patah hati, cemburu dan lain-lain. Tapi jawaban yang terdengar cocok dengan istilah itu, patetik berarti cinta yang tidak bersahabat dengan kita. Sebab, atas nama cinta yang tidak bersahabat dengan kita itu, secara langsung ataupun tidak langsung akan memberikan rasa yang negative untuk subjectnya. Orang-orang atau komunitas yang merasakan rasa patetik sering kita kenal sebagai patetiker. Berarti orang-orang tersebut banyak mengalami sakit hati yang dikarenakan cinta yang tidak bersahabat dengan mereka semdiri. Namun dalam opiniku, para patetiker tersebut juga memiliki sebuah kesalahan yang membuat mereka sendiri semakin jatuh semakin sakit dalam hati mereka sendiri. Para patetiker tersebut cenderung menyimpan sendiri rasa yang mereka rasakan itu. Mereka lebih memilih untuk menyimpannya dan menikmatinya sendiri, bukan mengungkapkannya kepada orang yang sebenarnya ditujui oleh rasa yang mereka rasakan. Bukankah itu malah semakin membuat mereka sakit dan cemburu. Jika mereka tetap bertahan untuk diam dan terus menyimpannya, object yang ditujui tak akan pernah sadar dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sebenarnya dirasakan, dan apa yang sebenarnya harus dilakukan. Hal itu terjadi jika object kurang memiliki kepekaan terhadap rasa patetik yang sebenarnya ditimbulkan olehnya. Di sisi lain, jika sang object munkin telah peka akan hal itu, dan ia mencoba untuk mendapatkan keterangan dan konfirmasi yang lebih jelas kepada patetiker, orang akan menganggap sang object memiliki rasa GR (ge-er) atau suatu rasa yang artinya kita merasa terlalu percaya diri untuk menyadari bahwa sebenarnya object yang dimaksud itu sebenarnya adalah kita sendiri padahal yang dimaksud juga belum tentu benar kita yang dimaksud.
Jika saja orang yang merasakan patetik itu bisa mengungkapkan atau menjelaskan yang sebenarnya kepada objectnya, mungkin mereka tidak akan terlalu merasa sakit. Dan jika hal itu pengungkapan itu akan menimbulkan suatu sakit hati, mungkin rasa sakit itu juga tidak akan terlalu bertahan lama dari pada menyimpan rasa itu sendiri dan merasakan sakit karena cemburu, merasa tidak dipedulikan dan merasa tidak dicintai. Mereka takut untuk melakukannya mungkin karena mereka telah memiliki bayangan gelap atau sebuah pemikiran buruk bahwa jika hal itu dilakukan maka akan semakin membuat rasa semakin sakit. Hmm tidak ada yang tahu sebaiknya bagaimana. Tapi, “pemikiran adalah rahasia” kita mungkin saja belum tahu apa saja sebenarnya isi hati kita, so kita juga belum tentu tahu apa yang ada di dalam hati orang lain.. Malu bertanya sesat di jalan. Gak akan pernah tahu jawabnya jika pertanyaan2 itu hanya disimpan saja..
1

Rabu, 18 Agustus 2010

Ayamku Sayang

Waktu itu sekitar bulan oktober, ceritanya mau lebaran sekitar tahun 2005an.. ibukku n eyang putriku beli ayam tuh 2 ekor, cwe sama cwo, soalnya ayamnya males ngurus perceraian di pengadilan agama, jadinya sepasang minta dibeli sekalian. Hehehe. Ngarang banget
As eyangku gak punya kandang, ayamnya ditipin di rumahku. As aku juga gak punya kandang, ayamnya Cuma diiket di salah satu kakinya pake tali raffia yang panjang, jadinya dia tetep bisa jalan2 walopun kesrimpet srimpet, saingan sama bapak2 yang maen sepakbola pake sarung buat acara tujuh belasan. Haha.
Sebenernya, ayam2 itu tuh calon2 opor ayam atau ayam goring buat makanan waktu lebaran. Biar gak terlalu berdosa, aku nyobain buat kenalan n pedekate sama ayam2 itu..
Aku deketin ayam yang cewe, tuk..tuk..tuk.. kok ayamnya jauhin aku sih?? Tak deketin lagi.. tuk.. tuk.. tuk.. kok pindah lagi sih?? Karena sebel, langsung aja tak tarik tali rafianya so tuh betina petok petok mulu, abis itu tak pegang badannya, n addoowwwhhhh!! Gua dipatok !! N kuputuskan aku sebel sama ayam cewe itu, kecentilan banget sih, diajak kenalan gak mau.
Mataku melirik ke ayam jagonya sambil senyum simpul, hehehehe, cakep juga tuh bulu ayam.. Belajar dari pengalaman kenalan sama ayam cewenya, langsung kutarik tali raffia ayam jagonya.. Aha! Horre! Ayamnya gak matokk gua! Baik bener ni ayam, padahal ayam jago lho..
N sejak saat itu aku deket sama tuh ayam, kalo pulang skul tak liatin tak deketin tak elus2… Kalo lagi sedih, jadinya juga curhat sama si ayam.. Pernah aku dimarahin ortu kan, abis itu nangis, eh yang tak deketin malah ayamnya terus aku curhat abiz2an sama si ayam… okh, ayamku sayang…
Lucunya ayam jagonya tuh gak mau makan makanan ayam biasa, gila manja banget to… terus aku iseng2 bikin mie rebus buat ci ayamnya, tak kasihke ke tempat makanan ayamnya, tapi kok ayamnya diem aja… tak liatin, what happen with u, ayam? Why u diem saja and tidak mau makan ? Tak deketin, tak suapin,,, eh dianya mau !!! Ternyata emang bener2 manja, ih ayam, lucu banget sih kamu…hehehe
Malem itu, hujan deres…..
Aku kasian sama si ayam, pasti diluar kedinginan deh.. Sebagai pemilik ayam yang baik hati, aku llangsung respect, aku ambil handuk buat nyelimutin si ayam….. Romantis banget kan.,. Tapi kok, malem itu feel ku dah ngrasa gak enak sama si ayam… Mungkin karena udah ada ikatan batin yang kuat diantara kita berdua kali ya, yam…
Paginya hari minggu, aku masih inget waktu itu aku ikut sanggar tari.. Pulang sekitar jam dua belas pertengahan bulan januari..
Entah kenapa feel ku gak enak banget, langsung aku masuk ke tempat si ayamnya biasa tidur siang… Eh? Kok ayam gak ada.. Aku liat sekitar juga ayamnya tetep gak ada… Bahkan tak cari2 di kolong tempat tidur juga tetep gak ada… Kupanggil2… Gak ada jawabnya..
Ku tengok ke samping, tanya ibuk dengan ekspresi bingung.. “Buk, pitike nandi ya ?” . Ibuku yang waktu itu lagi nyuci piring langsung nengok melirik ke arahku kayak tatapan feni rose sambil ngomong dengan kerennya.. “Dibunuh! Kui nang meja.” Hah?? Aku kaget setengah mati, ayam gua udah jadi opor ayam!!! Udah disembelih sama eyang kakungku ternyata, dan dimasak oleh eyang putriku… hugs… dan gua bertekad! Gak akan makan opor itu !!! huaaa……
0

Sabtu, 14 Agustus 2010

Fans Gila….

Dulu waktu aku kelas 4 apa 5 SD, di slah satu stasiun televise banyak yang nyiarin kartun2 gituh.. Terus aku ketagihan sama kartun Naruto, bukan karena ceritanya yang keren atau jurus2nya yang mantep, tapi karena ada sasuke…
Huaa.. Sasuke tu cakep banged. setiap nonton tuh kartun,yang paling tak nanti2in ya cumin si sasuke itu, terus aku bayangin kalo aku tuh sakuranya, huuu bakalan jadi pasangan yang paling cocok n romantic donk pastinya !
Aku punya temen, namanya Adi (bukan nama sebenarnya), dia anaknya tuh cool banget, cakep tapi ya gak cakep2 amat sih, rambutnya jabrik, pokoknya tipe2 anak keren gitu lah…
N Gara2 syndrom sasuke, aku jadi ngefans ma dia, dia bukan cinta monyet2an tapi monyet beneran. Lho?? Enggak lah, Cuma ngefans ma dia.hehe
Gak ada temen2 yang tahu kalo aku ngefans ma dia, tapi mungkin karena aku sedikit gila sama kelakuanku yang sering nguntitin n sering caper kalo ada dia ya otomatis temen2 jadi tahu mungkin. Heheheh. Gimana enggak, aku tuh bener2 caper kalo ada dia, pertama, pernah dia lagi ngobrol ma temen2, terus aku reflex ngambil sapu, pura2nya tak jadiin gitar n then aku nyanyi lagunya captain tsubasa sambil joged2 di depan dia… tmen2 pada ketawa deh, tapi yang tak lirik Cuma dia, eh… sayangnya dia gak nengok sedikit pun.. Kecewa deh..
Kedua, pernah lagi waktu itu lagi mainan ular2an, n aku pas dapet giliran di depan sendiri jadi kepala ularnya, ya udah deh, ularnya tak tubruk2in ke anaknya, hehe, lumayan.. ngambil kesempatan dalam kesempitan, hehehehe.
N Ketiga , hal tersakit.. hugs2…
Waktu itu lagi mainan kasti, n yes aku dapet bagian mukul bola n Adi dapet bagian yang jaga bola di luar. Aku deg2an, apakah aku bisa mukul bola dengan bener. Deg..deg.. bola dilempar dan… aku siap mengayunkan tongkat.. Plakkkkk …. Tidak kena !! aku aku langsung lariiiiii…… berdoa jangan sampai kena lemparan bola… tiba2.. Duggg!! Gubrak! Aku kena bola n jatuh nyium tanah, gile, sakit banget nih, sapa yang nglemparin bola sampe aku jatuh kayak gini tak sumpahin bakal jadi jelek, sakit beneran tau…
Aku nengok, mlongo, yang nglemparin bola itu Adi. Ohh, no !Aku patah hati.
4

SD kena gusur !!

Yap, waktu kenaikan kelas 3 SD, SD ku digusur, dibongkar suruh pindah cz bangunannya dan tua n gak layak pakai.. huhu.. menyedihkan sekali…
padaha udah dua tahun bersekolah n blajar sama2 wlopun kelasnya pindah2 cz dah gak layak pake..
Ummm, tapi lumayan juga, gedung pindahan barunya cakep, udah keramik (langka lho ada SD keramik jaman dulu). Tapi waktu pertama kali masuk agak menyedihkan deh, anak2 kelasku harus bersanding dengan banyak tumpukan kasur n buku2 yang ditaruh di atas lemari coba… Gak kreatif banget sih ni sekolah, mbokan kasurnya digelar aja di lantai terus jadinya bukan belajar bersama tapi tidur bersama di sekolah.. hehehe. Ekstrim !
0

flashback

afternoon guys, kali ini entah kenapa aku pengen cerita tentang masa2 kegilaan yang paling gila waktu aku masih belajar di SD. Ortu ku nyekolahin aku di SD deket2 rumah aja, kalo aku sih sebenernya pengen sekolah di SD yang sama kayak sepupuku sekolahnya bagus, di kota gituh, n pengennya di SD yang banyak mainannya kayak di TK (tapi nyatanya TK ku Cuma punya plosotan sama ayunan doank), tapi ortuku ngasih iming2 katanya kalo sekolah di SD yang deket rumah itu enak, jajannya banyak temennya juga banyak. Yes ! dan akhirnya saya masuk dalam jebakan orang tua sendiri, yang alasan sebernarnya kalau aku sekolah disitu ortu kan bisa ngirit uang saku ma transport plus biar akunya bisa jadi kurus gara2 pulang-pergi jalan kaki, yang nyatanya usaha tersebut tidak juga berpengaruh di aku.hehehe
Hal yang masih kuingat saat SD tu waktu kelas 1, aku Cuma dikasih uang saku 300 perak… dan itu aku manfaatin dengan sebaik-baiknya, yang 100 buat beli arem2, yang 100 lagi buat beli tahu goreng, terus yang seratus lagi buat beli es lilin. Tuh, enaknya jaman dulu jajan tu masih murah-murah, gak kayak sekarang, es lilin aja harganya udah 10 kali lipat, berarti dihitungnya tiap taun naek 1 kali lipat. Brarti besok kalo aku gentian punya anak kelas 1 SD yang kira2 10 tahun lagi (prediksi boleh donk. hehe) harus ksih uang 10.000 Cuma buat beli es lilin???? Gila donk…
0

Jumat, 13 Agustus 2010

masa inoncent

N aku masuk sekolah lagi waktu itu umur 5 taun (umur kebanggaan)..
Hebatnya aku langsung masuk nol besar !! (hurray!!!) hehe, mungkin karena guru2 waktu itu ngeliat aku yang punya body paling bunder jadinya aku dimasukin nol besar kali ya… wahhh… ironis deh..
Senengnya masuk nol besar, disini aku bisa kenal sama temen2 yang rata2 masih aku inget n satu sekolahan sama aku sampe sekarang, kayak Erwin, enni, vani, dll…. Sama Erwin aja aku bener2 bisa satu sekolahan terus sampe sekarang… Wah aku ma dia bener2 gak kreatif ya..
Banyak kejadian waktu TK ini yang masih bener2 aku ingat di kepala ku…
Mulai dari waktu aku pertama kali masuk sekolah, waktu itu aku lagi mainan nyusun2 pake apa ya namanya? Mainannya bunder kecil kecil kayak biskut, tapi di pinggirannya banyak slesepannya buat gabungin bunder2 tipisnya itu, kalo dibentuk bisa jadi robot, mobil, bunga, dll lah.. Terus disebelahku waktu itu ada ci Erwin,langsung main bareng deh. Hebat kan intuisi2 anak kecil itu, mereka bisa langsung kenal tanpa melalui proses2 sulit yang menegangkan kayak orang dewasa yang mau kenalan sama anjing pudel (lho??gak ada hubungannya kali ya..)
Sama kayak di Film2 di tivi2 yg pernah aku tonton waktu itu, TK ku juga punya anak yang diidolain sama temen2nya.. Kali ini yang jadi idolanya to cwe, Namanya “Bunga” (bukan nama sebenarnya). Aku sebenarnya juga gak tau, apa sih yang hebat dari dia, kok bisa sampe2 semua temen2 pengen banget bisa temenan sama dia. Maklum lah, dulu masih sangat membudaya sekali , memang kalimatnya gak efektif namun begitulah kenyataanya bahwa di Sekolah TK ada yang sering kita sebut sebagai pengkotak kotak hubungan dan budaya untuk membeda-bedakan sesame teman masih sangat popular, hal itu mungkin karena kita juga belum diajari pelajaran tata krama kayak di SD, nama ndeso pengkotak-kotakan itu adalah ‘Bolo’. Jadi seseorang belum disebut atau tidak diakui sebagai temen kalo dia belum disebut bolo.
0

introduction

, wat entri yang kedua ini, aku kok pengen nyritain tentang sejarah hidup (istilah kerenya biografi gituh).. Mulai dari masa kecil sampe aku gde kayak gini.. banyak deh, cerita yang dah terjadi..
Aku mulai yap, aku Anna Sylvia Dian Wijaya lahir di Purworejo tanggal 8 Januari 1994, bisa dibilang aku lahirnya tu agak gak normal, bukan gak normal karena kaki de kepala atau kepala di kaki gitu, tapi gak kompak sama waktu lahirnya, masa di perut ibu selama 10 bulan… hehe.. Saking betahnya, kan anget di dalem perut… Makanya, jadinya aku deket banget sama ibuku….
Aku tinggal di Jalan Bagelen no.8 Cangkrep Lor Purworejo….
Cangkrep tu menurutku ya gak desa2 amat, aku sok sebel kalo tmenku bilang cangkrep tu ndeso, coba liat deh… Di cangkrep tu ada ibukota kecamatanya purworejo, so bisa dibilang kalo cangkrep juga termasuk kota metropolitan kan? (hehe. Mekso banget…)
Cangkrep terbagi jadi dua bagian (ceilah kayak kerajaan2 jaman dulu ituh..), Cangkrep Lor and Cangkrep Kidul… jelas, soalnya yang satu di sebelah utara n yang satunya di sebelah selatan… Asal muasal kata ”cangkrep” itu sendiri, katanya dulu berasal dari kata ‘pucang kerep’. Kata tetangga saya itu karena dulu di cangkrep tu banyak banget tumbuhan pucang, aku sendiri waktu kecil sempat melihat pertunjukan panjat pinang (sama gak ya sama pucang? Anggep aja sama deh) waktu acara tujuh belasan, munkin aku pikir dulu masih banyak tumbuhan pucangnya, kalo sekarang udah langka, terbatas, n limited edition, dah paradoks banget sama nama desanya..
Waktu aku kecil, ortuku masih kerja sekolah yang jauh, ibuku ngajar di kebumen, bapakku kerja di banyurip, otomatis mereka berangkat paagi banget n pulangnya juga sore bahkan bisa dibilang pulang malem deh.. ya, itu emang resiko orang nglaju..
Makanya, ibukku nyarike pemomong, n dapatlah seorang pemomong yang memomong momongan ibuku yaitu aku… hehe. Garing n geje banget sih….
Karena banyak ditinggal ortu wat kerja, akhirnya aku disekolahin, karena jaman dulu gak ada play group, aku masuk TK deh, masih 3 taun dah mulai sekolah.. Dulu sekolahku namanya TK Kuncup Mekar, sayangnya sekarang TK nya dah gak ada, dah diganti jadi TK negeri… n waktu itu yang paling aku inget waktu TK pertama kali ini cuman wawan.. coz aku Cuma kenal sama satu orang itu, yang lainnya gak kenal, atau malah akunya yang dah lupa….
Mungkin, karena belum saatnya tepat wat aku wat sekolah, layaknya anak kecil yang lainnya, ya aku gak betah… (sebenarnya ini dikarenakan juga karena kau banyak boker n ngompol di celana waktu sekolah.hehe)… N keluarlah aku dari sekolah itu pada usia 3,5 tahun.. Nanggunge puoll….
0

Rabu, 11 Agustus 2010

Cerita ku...

Eumz.. guys..
Buat pembuka dari blog baru gw ini, gw mau kasih cerita deh, gmana susahnya perjuangan gw ni wt nyusun blog ini, emang agak gila sih, kalian tw aja deh gw nyusun blog ini dalam waktu setahu......... hwaaa! Susah buat acountnya n keterbatasan waktu buat nyusunnya juga jadi penghalang gw wat terus nulis.. ya biasalah, anak SMA kan mulai sibuk sama banyak kegiatan, ekskul , les, n banyak lah kegiatan2 dari sekolah gitu... Bisa dibilang malah, Sekolah gw tu jadi rumah kedua buat semua anak yang skul disitu... Rata2 per harinya di skul aja bisa sampe jam 4 atau malah mau magrib itu baru mau pulang.... Banyak alasan deh, sebenarnya males buat pulang ke rumah, gak cuma ngerjain2 tugas2 kelompok di skul doank... hehehe

Guys, SMA ni bener2 asyik deh.. Banyak cerita, banyak kisah, n banyak cinta,... Hehehe. Emang bener kata orang, kalo masa yang paling indah itu masa2 SMA....
Pengen nulis banyak sebenarnya.. tapi waktu dah gak memungkinkan wat gw nerusin cerita2 di sini.. mungkin besok kalo ada kesempatan.. Gw bakalan banyak cerita deh, mulai dari perjalanan cinta pertama gw waktu SMP(atau malah SD) haha.. Yang menurut gw itu bener2 lucu deh... n nunjukin kalo gw itu berner2 anak kecil yang ahhh malu2an deh ... jadi beneran malu kan ?


Oke ca??? C u Ya...
0