Disini tertulis segala hal yang menjadi bagian dari goresan di atas kertas kehidupan sebagai sketsa dari gambar yang membentuk diriku.

Minggu, 01 April 2012

Cukuplah


Mataku terbuka. Masih gelap.  Jantungku berdetak lebih cepat. Kutengok jam dinding, setengah lima pagi. Terbangun yang cukup pagi untuk ukuran hari minggu.. Kupeluk boneka lumba-lumbaku, mencoba meyakinkan diri bahwa ini memang benar hari minggu. Di antara rintik hujan yang kudengar dari balik jendela, kupejamkan mataku, ku masukkan wajahku lebih dalam lagi ke dalam pelukan bantal dan boneka, mencoba mengurangi rasa gelisah dari mimpiku semalam.
Terbayang-bayang pertanyaan. Ya Tuhan, apa ini artinya, apa ini Tuhan, membuatku tersentak kembali ke dalam, senyuman kebimbangan, sepihan sore di pinggir jalan, jangan.. ah.
Kupejamkan mataku, mencoba menghabiskan kegelapan pagi ini untuk menunggu sang mentari datang. Namun, mimpi itu tetap saja mengusikku. Sebuah kebetulan, ya sebuah kebetulan saja, kuyakinkan diriku.
Ku ambil hape, baru beberapa tombol kutekan, ahh ini sudah tidak bisa, hari sabtu sudah lewat, hari ini minggu. Ku tengok leptop, ahh tidak bisa juga. Tak ada yang bisa menghubungkan dengan dunia maya.
Sudahlah, aku hanya bisa mengukapkan semua ini pada Tuhan. Dan sedikit berharap, jangan datang ke dalam mimpiku seperti malam tadi untuk saat ini.
0

0 komentar:

Posting Komentar