Ketika aku mulai denganmu, aku rasa ini akan menyenangkan.
Dan memang awalnya menyenangkan.
Berkumpul, bermain, bercanda bersama.
Dan setulus hatiku, aku benar-benar merasa ini nyaman.
Teman yang baik, orang yang ramah, pribadi yang terbuka, berbagi ilmu dan sebagainya.
Hingga, muncul bunga-bunga di hatiku.
Seorang yang baik dan menyenangkan.
Lucu dan perhatian.
Dia menebar bunga, aku ikut memetiknya.
Tapi aku tetap berhati-hati, tak semua bunga darinya aku terima, karena aku takut.
Pasti ada duri yang terselip diantara batang-batang bunga itu.
Dan,
Aku benar! Bunga itu memiliki duri, dan untungnya aku tidak terkena oleh durinya yang beracun itu.
Namun, tetap saja. Wangi bunga itu memikat kupu-kupu,
Membuatnya ingin terbang lagi dan menghisap madu dari bunga itu.
Tapi..
Serapi-rapinya bangkai disimpan, baunya akan tercium juga.
Mulai ada keanehan disini.
Bukan hanya dari si penebar bunga, tapi dari semuanya.
Aku ingin mengelak bahwa aku merasa bosan, namun tak bisa.
Hati memang merasa demikian.
Aku ingin mengelak bahwa aku sudah tidak nyaman dengan lingkungan ini, namun bagaimana lagi.
Ini sudah menjadi tanggunganku.
Taukah kenapa aku mulai merasa hilangnya semua ini?
Karena aku tidak menyukai sikap-sikap itu,
Manis didepan, pahit dibelakang.
Hebat sekali untuk menutupinya, aku akui luar biasa hebatnya.
Dan aku piker, itu lah alasan kenapa hingga saat ini segalanya tetap berjalan seperti itu saja.
Sulit mendapatkan kemajuan.
Makanya orang yang mungkin hanya sekedar lewat saja pasti tidak tertarik untuk mengikuti jejak-jejakku dan jejak-jejakmu.
Begini adanyalah diriku, seorang yang mudah saja larut dalam lagu senduu yang manis tapi memiliki ending nada fals dan ketukan yang tak seirama dengan awal lagu itu.
Jika kau bertanya kenapa, harusnya kau sudah tau jawabannya sejak awal.
Jika kau tidak tau, silahkan pilih, aku yang tidak tahu diri dengan menuliskan semua ini, atau anda yang telah membuat saya untuk menjadi seperti ini.
Dan memang awalnya menyenangkan.
Berkumpul, bermain, bercanda bersama.
Dan setulus hatiku, aku benar-benar merasa ini nyaman.
Teman yang baik, orang yang ramah, pribadi yang terbuka, berbagi ilmu dan sebagainya.
Hingga, muncul bunga-bunga di hatiku.
Seorang yang baik dan menyenangkan.
Lucu dan perhatian.
Dia menebar bunga, aku ikut memetiknya.
Tapi aku tetap berhati-hati, tak semua bunga darinya aku terima, karena aku takut.
Pasti ada duri yang terselip diantara batang-batang bunga itu.
Dan,
Aku benar! Bunga itu memiliki duri, dan untungnya aku tidak terkena oleh durinya yang beracun itu.
Namun, tetap saja. Wangi bunga itu memikat kupu-kupu,
Membuatnya ingin terbang lagi dan menghisap madu dari bunga itu.
Tapi..
Serapi-rapinya bangkai disimpan, baunya akan tercium juga.
Mulai ada keanehan disini.
Bukan hanya dari si penebar bunga, tapi dari semuanya.
Aku ingin mengelak bahwa aku merasa bosan, namun tak bisa.
Hati memang merasa demikian.
Aku ingin mengelak bahwa aku sudah tidak nyaman dengan lingkungan ini, namun bagaimana lagi.
Ini sudah menjadi tanggunganku.
Taukah kenapa aku mulai merasa hilangnya semua ini?
Karena aku tidak menyukai sikap-sikap itu,
Manis didepan, pahit dibelakang.
Hebat sekali untuk menutupinya, aku akui luar biasa hebatnya.
Dan aku piker, itu lah alasan kenapa hingga saat ini segalanya tetap berjalan seperti itu saja.
Sulit mendapatkan kemajuan.
Makanya orang yang mungkin hanya sekedar lewat saja pasti tidak tertarik untuk mengikuti jejak-jejakku dan jejak-jejakmu.
Begini adanyalah diriku, seorang yang mudah saja larut dalam lagu senduu yang manis tapi memiliki ending nada fals dan ketukan yang tak seirama dengan awal lagu itu.
Jika kau bertanya kenapa, harusnya kau sudah tau jawabannya sejak awal.
Jika kau tidak tau, silahkan pilih, aku yang tidak tahu diri dengan menuliskan semua ini, atau anda yang telah membuat saya untuk menjadi seperti ini.